Pilpres 2014 ini tentu membawa harapan
masa depan Indonesia, sehingga besar harapan pesta demokrasi tersebut berjalan
bersih dan berkualitas sehingga mampu menghasilkan perubahan sosial yang
positif. Perubahan sosial yang positif hanya akan diperoleh jika pemimpin yang
terpilih bersih dan berkualitas serta dihasilkan dari proses bersih dan
berkualitas, maka Pilpres 2014 yang tidak lama lagi akan di laksanakan di
tuntut agar bisa terselenggara secara professional untuk mewujudkan harapan
masyarakat. Diharapkan pada
pilpres kali ini, bagi passangan yang terpilih dapat menepati janjinya seperti
yang dikatakan saat kampanye, bukan hanya sekedar janji yang tak terwujud.
Softskill
Sabtu, 28 Juni 2014
TUGAS 12
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
Kelas 4 EB 20
Nama Anggota :
- Zakiyatunisa
- Sarifudin
- Henika Wening Tia
-Valiani
- Dina Eldiana
Hani Handayani
- Tri Wahyuningsih
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BAB I
PENDAHULUAN
Akuntansi keuangan dipengaruhi oleh lingkungan di mana ia digunakan. Setiap bangsa memiliki sejarah, norma, budaya, serta sistem politik dan ekonomi yang berbeda, yang terdapat pada tingkatan yang beragam dalam perkembangan ekonomi. Pengaruh-pengaruh ini berinteraksi satu sama lain dan berdampak pada perkembangan dan aplikasi praktek akuntansi keuangan dan pelaporannya. Perusahaan multinasional yang beroperasi di banyak negara dapat memperoleh lebih dari setengah pendapatan mereka di luar negeri. Karena perbedaan-perbedaan tersebut, standar akuntansi keuangan yang diaplikasikan terhadap data akuntansi yang dilaporkan oleh perusahaan-perusahaan multinasional ini bervariasi secara signifikan antara satu negara dengan negara yang lain. Perusahaan-perusahaan menyiapkan laporan keuangan yang ditujukan langsung kepada pengguna utama mereka. Di masa lalu, kebanyakan pengguna adalah penduduk dari negara yang sama dengan negara perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan. Bagaimanapun juga, penyatuan perusahan dan organisasi multinasional seperti European Union (EU), GATT, dan NAFTA telah membuat pelaporan keuangan antarnegara/ transnasional menjadi lebih terlihat biasa.
Pelaporan keuangan antarnegara
menghendaki penggunanya untuk memahami praktek akuntansi yang diterapkan oleh
suatu perusahaan, bahasa negara di mana perusahaan tersebut berkedudukan, dan
mata uang yang digunakan perusahaan untuk menyiapkan laporan keuangannya. Jika
investor dan kreditor tidak dapat meperoleh informasi keuangan yang dapat
dimengerti tentang perusahaan yang beroperasi di luar negeri, mereka tidak akan
tertarik untuk berinvestasi atau meminjamkan uang kepada perusahaan tersebut.
Sebagai hasilnya, dilakukan usaha untuk menyelaraskan standar akuntansi di
antara negara-negara tersebut. Salah satu masalah utama yang saat ini sedang
dihadapi oleh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat adalah kemampuan mereka
untuk bersaing dalam perekonomian global dengan pelaporan keuangan antarnegara.
Paparan pertama perusahaan terhadap akuntansi internasional sering terjadi
sebagai hasil dari pembelian atau penjualan barang dagangan dengan entitas
asing. Kerja sama dengan perusahaan-perusahaan asing menimbulkan beberapa
masalah yang unik. Pertama, terdapat kemungkinan timbulnya gain atau loss dari
kurs mata uang yang terjadi karena adanya perbedaan waktu pemesanan, penerimaan
barang, dan pelunasan pembayaran. Oleh karena itu, perubahan nilai relatif mata
uang memberikan risiko yang lebih tinggi terhadap timbulnya gain atau loss dari
kurs mata uang. Juga, sangat sulit untuk memperoleh informasi kredit
internasional dan mengevaluasi likuiditas dan solvensi perusahaan dari laporan
keuangannya akan sangat rumit terlebih dengan penggunaan bahasa dan/ atau
prinsip akuntansi yang berbeda. Karena peningkatan perdagangan perusahaan
asing, akan sangat penting untuk menciptakan divisi internasional. Penting juga
untuk mengembangkan keahlian akuntansi internasional. Akhirnya, perusahaan
tersebut dapat berharap untuk meningkatkan modal di pasar asing. Jika demikian,
perusahaan tersebut harus menyiapkan laporan keuangannya dengan cara yang dapat
diterima dan sesuai dengan perdagangan saham asing.
Dalam banyak kasus, laporan
yang disiapkan sesuai dengan GAAP AS tidak dapat diterima terlebih dalam
pendaftaran dokumen perdagangan internasional, tetapi di lain kasus, seperti di
Kanada dan Jepang, prinsip-prinsip ini bisa diterima. Selain hal tersebut,
perusahaan multinasional perlu untuk melakukan analisis pelaporan keuangan
untuk menciptakan suatu kondisi yang efektif atas fungsi dari laporan keuangan.
Suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis dan penilaian usaha dengan
menggunakan data laporan keuangan yaitu: (1) analisis strategi usaha, (2)
analisis akuntansi (3) analisis keuangan (analisis rasio dan analisis arus kas)
(4) analisis prospektif (peramalan dan penilaian) Sebuah perusahaan yang
mengeluarkan laporan keuangan kepada pengguna di luar negeri bisa memakai satu
dari beberapa pendekatan untuk menyusun laporan keuangannya: 1. Mengirimkan
laporan keuangan yang sama kepada semua pemakai laporan keuangan (baik domestik
maupun luar negeri). 2. Menerjemahkan bahasa yang digunakan dalam laporan
keuangan yang dikirimkan ke pemakai luar negeri, dalam bahasa yang digunakan di
negara pemakai tersebut. 3. Melakukan translasi atas laporan keuangan yang
dikirimkan ke pihak pemakai luar negeri, sesuai dengan mata uang yang digunakan
di negara pemakai laporan tersebut. 4. Mempersiapkan 2 laporan keuangan, yang
satu memakai bahasa, mata uang, dan prinsip akuntansi negara asal perusahaan,
dan yang satu lagi memakai bahasa, mata uang, dan prinsip akuntansi yang sesuai
dengan yang digunakan di negara tempat pemakai laporan keuangan berada. 5.
Mempersiapkan laporan keuangan berbasis pada prinsip-prinsip akuntansi yang
disetujui kalangan luas di dunia. Informasi mengenai ribuan perusahaan dari
seluruh dunia telah tersedia secara luas dalam beberapa tahun terakhir. Sumber
informasi dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya muncul melalui World Wide
Web. Perusahaan di seluruh dunia saat ini memiliki sites Web dan laporan
tahunannya tersedia secara cuma-cuma dari berbagai sumber informasi dan
lainnya. Sumber informasi lain yang juga berharga adalah (1) publikasi
pemerintah, (2) organisasi riset ekonomi, (3) organisasi internasional seperti
Perserikatan Bangsa-bangsa, (4) organisasi akuntansi, audit, dan pasar surat
berharga.
BAB II
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
INTERNASIONAL
A. Kerangka
Analisis Laporan Keuangan
Variabel Lingkungan
Sistem akuntansi sebuah negara
dibentuk oleh lingkungan tempat perusahaan tersebut beroperasi. Banyak variabel
yang dibahas, termasuk pendanaan eksternal, keterkaitan politik dan ekonomi
dengan negara lain. Sistem legal, tingkat inflasi, ukuran dan kompleksitas
bisnis, kecanggihan manajemen dan komunitas finansial, serta tingkat pendidikan
secara umum.
Nilai Budaya
Sistem akuntansi juga dipengaruhi
oleh budaya dan nilai yang terjadi dalam masyarakat. Mengetahui orang lain
dapat membantu kita memahami sistem akuntansi mereka. Nilai didefinisikan
sebagai kecendrungan untuk memilih satu posisi hubungan dengan orang lain.
Salah satu dimensi budaya akan
dibahas bagaimana tanggapan masyarakat terhadap ketidakpastian dan ambiguitas.
Budaya yang tidak menyukai ketidakpastian akan tergantung pada institusi untuk
mempertahankan keseragaman, dan menyimpan dari sebuah norma atau aturan adalah
hal yang sangat tidak disarankan. Aturan membuat masyarakat merasa nyaman
karena aturan menentukan apa yang harus dilakukan dalam situasi apapun,
sehingga ketidakpastian dan ertimbangan dapat dihindari, kebalikannya adalah
masyarakat yang lebih menghargai praktik daripada teori dan mengizinkan adanya
perkecualian aturan. Nilai budaya dapat diartikan dengan Nilai akuntansi. Yang
dapat memberi pandangan kepada kita mengenai sistem akuntansi, praktik
pengukuran, dan pengungkapan dalam suatu Negara
Nilai Akuntansi
Ulasan nilai akuntansi dalam bahasan
ini tidak dimaksudakan sebagai ulasan yang lengkap, tetapi disajikan sebagai
representasi dari nilai yang memengaruhi perkembangan sistem akuntansi dan
praktik pengukuran dan pengungkapan:
· Profesionalisme
Vs Pengendalian berdasarkan undang- undang
· Keseragaman
Vs Fleksibilitas
· Konservatisme
Vs Optimisme
· Rahasia
Vs Transparansi
Mengetahui nilai akuntansi suatu
negara dapat membantu kita menginterprestasikan dan memahami pelaporan keuangan
perusahaan yang beroperasi dalam negara tersebut. Tujuannya adalah agar dapat
menganalisis secara realistis setiap laproran keuangan perusahaan
multinasional, selaras dengan praktik bisnis dan akuntansi nasional dalam
lingkungan operasi tersebut.
Salah satu nilai akuntansi adalah
preferansi antara pertimbangan profesional yang independen dengan pengendalian
berdarsakan undang- undang. Preferensi atas pertimbangan profesional konsisten
dengan preferensi terhadap individualisme dan subyektivitas. Nilai ini dapat
kita temukan dalam sistem akuntansi dalam negara yang termasuk model fair
presentation/ full disclosure.
Nilai akuntansi kedua yang
memengaruhi sistem pelaporan keuangan adalah keseragaman versus fleksibilitas. Masyarakat
yang mengargai keseragaman menunjukkan preferensi atas diterapkannya praktik
akuntansi yang seragam. Sementara masyarakat yang menghargai fleksibilitas,
memperhitungkan kondisi spesifik yang dihadapi setiap perusahaan. Ada kaitan
antara nilai akuntansi dan nilai budaya sehubungan dengan ketidakpastian/
keseragaman ditemukan dalam praktik akuntansi model code law
compliance dan modelinflation adjusted, sementara
fleksibilitas tampak dalam praktik akuntansi model fair presentation/
full disclosure.
Nilai akuntansi konservatisme berhubungan
dengan pengukuran informasi akuntansi dan bermanifestasi dalam preferensi
terhadap pendekatan pengukuran sebagai salah satu cara menghadapi
ketidakpastian dimasa yang akan datang. Optimisme lebih
bertoleransi pada ketidakpastian dalam praktik pengukuran. Negara yang masuk
dalam model fair presentation/ full disclosure cenderung
memilih pendekatan pengukuran yang lebih opti,is daripada negara yang masuk
kategori logal compliance dan inflation
adjusted. Perbedaan pendekatan tersebut merupakan konsekuensi dari
keberagaman penyedia modal dan tuntutan pengguna, serta akibat pengaruh hukum
pajak yang berlaku.
Nilai akuntansi terakhir yang akan
dibahas adalah rahasia versus transparasi, terkait dengan praktik pengungkapan.
Negara dalam kategori legal compliance dan inflation
adjusted lebih memilih kerahasiaan dan cenderung membatasi
pengungkapan informasi kepada manajemen dan penyandang dana. Kerahasiaan dan
konservatisme merupakan dua hal yang saling berkaitan, dan keduanya juga memicu
pendekatan yang hati- hati dalam pelaporan seperti di jepang. Negara dengan
model faik presentation/ full disclosure mengungkapkan
informasi lebih banyak dan memilih pendekatan pelaporan keuangan dengan
tanggungjawab kepada publik sebagai respon kepada penyedia modal.
Peluang dan Tantangan dalam Analisis
Lintas Batas
Analisis keuangan lintas batas
mencakup berbagai wilayah yuridiksi. Sejumlah negara memiliki perbedaan yang
sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, sistem hukum dan
undang- undang, sifat dan ruang lingkup risiko usaha, dan cara untuk
menjalankan usaha. Perbedaan ini berarti alat- alat analisis yang sangat
efektif si satu wilayah menjadi kurang efektif di wilayah lain dan membuat para
analis menghadapi tantangan besar untuk memperoleh informasi yang kredibel.
Analisis dan penilaian keuanga
internasional ditandai dengan banyak kontradiksi. Disatu sisi, begitu cepatnya
proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya
daya banding informasi keuangan di seluruh dunia. Namun demikian, sejumlah
besar perbedaan dalam perbedaan dalam praktik pelaporan keuangan masih ada.
Banyak negara termasuk Cina, Korea, Republik Ceko, dan Rusia berupaya keras
untuk memperbaiki ketersediaan dan kualitas informasi mengenai perusahaan publik.
Demikian pula akses terhadap informasi yang tersedia bebas dan cukup relevan
untuk analisis keuangan telah meningkat secara dramatis dengan penyebarluasan
informasi perusahaan melalui internet.
Terlepas dari kontradiksi yang masih
terus berlanjut, hambatan untuk analisis dan penilaian keuangan internasional
semakin menurun dan pandangan analis secara umum masih positif. Globalisasi
pasar modal, kemajuan dalam teknologi informasi dan kompetisi antar pemerintah
nasional, bursa efek dan perusahaan- perusahaan untuk menarik investor, dan
kegiatan perdagangan yang meningkat masih terus berlanjut. Secara bersama- sama
kekuatan ini memberikan insentif bagi perusahaan untuk memperbaiki praktik
pelaporan keuangan eksternal mereka.
Globalisasi dan perbaikan dalam
akuntansi dan pengungkapan internasional yang masih berlanjut mengaburkan
perbedaan antara analisis keuangan lintas batas dan dalam suatu wilayah.
Daripada menyeimbangkan pemilihan saham diantara negara- negara dengan mata
uang kuat dan lemah, manajer portofolio semakin memusatkan perhatian untuk
memilih perusahaan yang terbaik di suatu industri tanpa melihat negara asal.
Globalisasi juga berarti analisis yang terlalu domestik menjadi semakin kurang
relevan.
B. Kerangka Dasar Analisis
Usaha
Palepu, Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis dan penilaian usaha dengan menggunakan laporan keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri empat tahap analisis, yaitu:
Palepu, Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis dan penilaian usaha dengan menggunakan laporan keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri empat tahap analisis, yaitu:
1.
Analisis
strategi usaha
2.
Analisis
Akuntansi
3.
Analisis
Keuangan
4.
Analisis
Prospektif
Derajat pentingnya masing- masing
tahap tergantung pada tujuan analisis. Kerangka analisis usaha ini dapat
diterapkan dalam banyak situasi keputusan, termasuk analisis surat berharga,
analisis kredit, analisis merger dan akuisisi.
C. Analisis
Strategi Usaha Internasional
Analisis strategi usaha merupakan
langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini
memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnyaterkait
dengan lingkungan ekonominya.
Dengan mengindentifikasikan faktor
pendorong laba dan risiko usaha utama, analisis strategi usaha membantu para
analis untuk membuat peramalan yang lebih realistis. Analisis strategi usaha
meliputi pemeriksaan laporan tahunan dan penerbitan perusahaan lainnya, dan
berbicara dengan staff perusahaan, analis dan profesional keuangan lainnya.
Sumber informasi tambahan seperti World Wide Web, kelompok dagang. Pesaing,
konsumen, reporter, pelobi, regulator, dan pers bisnis menjadi semakin umum.
Akurasi, keandalan, dan relevansi masing- masing jenis informasi yang
dikumpulan juga perlu di evaluasi.
Ketersediaan Informasi
Analisis strategi usaha sulit
dilakukan khususnya di beberapa negara karena kurang andalnya informasi
mengenai perkembangan makroekonomi. Pemerintah negara- negara maju kadang
menerbitkan statistik ekonomi yang keliru atau menyesatkan. Beberapa negara
menunda penerbitan statistik apabila angkanya tidak menggembirakan, atau
terkadang memalsukan angka tersebut.
Demikian halnya dengan memperoleh
informasi industri di banyak negara sangat sulit dan kualitas informasi yang
berbeda- beda dan ketersediaan informasi yang sangat rendah di banyak negara.
Akhir- akhir ini banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan
memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas pengungkapan meseka
secara sukarela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti
Standar Pelaporan Keuangan Internasional.
Rekomendasi Untuk Melakukan Analisis
Keterbatasan data membuat upaya
untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset
tradisional menjadi sulit dilakukan. World Wide Web juga menawarkan akses yang
cepat terhadap informasi yang hingga akhir- akhir ini masih belum tersedia atau
sulit diperoleh.
Informasi negara dapat ditemukan
dalam “siaran internasional” yang disbarkan oleh kantor akuntan besar, bank,
dan broker.
D. AnalisisAkuntansi
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan yang harus ditentukan oleh direksi manajemen.
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan yang harus ditentukan oleh direksi manajemen.
Para manajer diperbolehkan untuk
membuat banyak pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena mereka yang
paling tahu banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka.
Fleksibilitas dalam pelaporan keuangan merupakan hal penting karena
memungkinkan manajer untuk menggunakan pengukuran akuntansi yang paling mencerminkan
situasi dan keadaan suatu perusahaan.
Healy dan rekan menyarankan proses
untuk melakukan evaluasi kualitas akuntansi perusahaan
1.
Indentifikasi
kebijakan akuntansi
2.
Analisis
fleksibilitas akuntansi
3.
Evaluasi
strategi akuntansi
4.
Evaluasi
kualitas pengungkapan
5.
Indentifikasi
potensi terjadinya masalah
6.
Buat
penyesuaian atas distorsi akuntansi
Tantangan dalam melakukan analisis
akuntansi internasional
1.
Perbedaan
antarnegara dalam kualitas pengukuran, kualitas pengungkapan, dan kualitas
audit. Karakteristik nasional menyebabkan perbedaan yang mencakup praktik yang
diwajibkan dan diterima secara umum, pengawasan dan penegakan aturan, dan ruang
lingkup direksi manajemen atas pelaporan keuangan.
2.
Kesulitan
dalam memperoleh informasi yang diperlukan untuk analisis akuntansi
Perbedaan antar negara dalam
kualitas pengukuran akuntansi, pengungkapan, dan audit sangat dramatis.
Karakteristik nasional yang menyebabkan perbedaan ini mencakup praktik yang
diwajibkan dan diterima secara umum, pengawasa dan penegakan aturan, dan ruang
lingkup diskresi manajemen atas pelaporan keuangan.
E. Analisis
Keuangan Internasional
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu, dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan alat yang penting dalam melakukan analisis keuangan. Analisis rasio mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode fiskal lain dan atau perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku.
Analisis arus kas berfokus pada
laporan arus kas yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar
yang di klasifikasikan menjadi aktiva operasi, investasi, dan pendanaan, serta
pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodik
untuk menjawab banyak pertanyaan mengenai kinerja dan manajemen perusahaan.
Analisis Rasio
Terdapat dua masalah dalam
menganalisis rasio dalam lingkungan internasional. Yang pertama, apakah
perbedaan lintas negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang
signifikan dalam angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari negara
yang berbeda? Kedua, seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi
persaingan dan ekonomi lokal mempengaruhi interprstasi ukuran akuntansi dan
rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari negara yang berbeda
disajikan ulang agar tercapai daya banding akuntansi?
Adanya perbedaan besar antarnegara
dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan keuangan
lainnya yang berasal dari faktor akuntansi dan non- akuntansi.
Analisis Arus Kas
Analisis arus kas memberikan masukan
mengenai arus kas dan manajemen suatu perusahaan . laporan arus kas sangat
mendetail diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS, dan standar akuntansi
di sejumlah negara yang jumlahnya makin bertambah. Ukuran yang berkaitan dengan
arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam analisis internasional karena tidak
terlalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan
ukuran- ukuran berbasis laba. Apabila laporan arus kas tidak disajikan, sering
kali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus
kas lainnya dengan menyesuaikan laba berbasis akrual. Banyak perusahaan tidak
mengungkapkan informasi yang diperlukan untuk membuat penyesuaian tersebut.
Mekanisme untuk Mengatasinya
Beberapa analis menyajikan ulang
ukuran akuntansi asing menurut sekelopok prinsip yang diakui secara
internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum. Beberapa yang
lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok
negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan yang
berlokasi di negara- negara tersebut.
Brown, Soybel, dan Stickney menggambarkan
penggunaan algoritma penyajian ulang untuk meningkatkan perbandingan kinerja
keuangan lintas negara. Algoritma penyajian ulang relatif sederhana cukup
efektif untuk digunakan. Satu pendekatan adalah memfokuskan pada beberapa
perbedaan laporan keuangan yang paling material, dimana tersedia cukup
informasi untuk melakukan penyesuaian yang dapat diandalkan.
F. Analisis Prospektif
Internasional
Analisis prospektif mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan para analis membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analis merubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak kegiatan usaha.
Analisis prospektif mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan para analis membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analis merubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak kegiatan usaha.
Para pakar dalam penialaian
internasional memberikan peringatan berikut ini kepada mereka yang melakukan
analisis prospektif internasional: “setiap aturan yang telah anda pelajari
di negara asal anda menjadi tidak berlaku diluar negeri”. Fluktuasi kurs,
perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan kebiasaan bisnis, perbedaan pasar
modal, dan banyak faktor lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
peramalan dan penilaian internasional.
G. Isu Lebih Lanjut
Keempat tahap analisis usaha dipengaruhi oleh faktor- faktor berikut ini:
Keempat tahap analisis usaha dipengaruhi oleh faktor- faktor berikut ini:
1.
Akses
informasi
2.
Ketepatan
waktu informasi
3.
Hambatan
bahasa dan terminology
4.
Masalah
mata uang asing
5.
Perbedaan
dalam jenis dan format laporan keuangan
Akses Informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan
dari seluruh dunia telah tersedia secara luas dalam beberapa tahun terakhir.
Sumber informasi dalam jumlah tak terhitung banyaknya muncul melalui World Wide
Web. Perusahaan di seluruh dunia saat ini memiliki situs web dan laporan
tahunannya tersedia secara cuma- cuma dari berbagai sumber internet dan
lainnya. Banyak perusahaan juga menjawab permintaan atas laporan tahunan dan
dokumen.
Banyak database komersial
menyediakan akses terhadap data keuangan dan pasar saham ribuan puluhan ribu
perusahaan diseluruh dunia. Perusahaan yang tercakup dalam database komersial
ini umumnya perusahaan besar yang laporan keuangannya menarik perhatian para
pengguna dan investor.
Sumber informasi lain yang juga
berharga adalah publikasi pemerintah, organisasi riset ekonomi, organisasi
internasional PBB, organisasi akuntansi, audit, dan pasar surat berharga.
Ketepatan Waktu Informasi
Ketepatan waktu laporan keuangan,
laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator, dan siaran pers yang menyangkut
lapran akuntansi berbeda- beda di tiap negara. Jangka waktu pelaporan keuangan
dapat di estimasi dengan membandingkan akhir tahun fiskal sebuah perusahaan
dengan tanggal laporan audit. Tanggal terakhir ini dianggap sebagai tanggal
indikasi kapan informasi keuangan perusahaan pertama kali tersedia untuk
masyarakat umum.
Forst mencatat perbedaan
internasional lebih lanjut dalam ketepatan waktu siaran pers yang menyangkut
laba. Ia mendefinisikan jangka waktu sebagai rata- rata jumlah hari antara
akhir tahun fiskal suatu perusahaan dan tanggal siaran pers. Perbedaan dalam ketepatan
waktu informasi akuntansi menambah beban para pembaca laporan keuangan
perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk perusahaan yang memiliki
lingkungan yang senantiasa berubah- ubah. Agar penilaian yang dilakukan
bermakna, diperlukan penyesuaian terus- menerus atas jumlah yang dilaporkan,
dengan menggunakan alat konvensional ataupun tidak konvensional.
Pertimbangan Mata Uang Asing
Sebagian besar perusahaan diseluruh
dunia menetapkan dominasi akun keuangan dalam mata uang domisili nasional
mereka dan membuat para analis menghadapi dua permasalahan, yaitu: 1. Berkaitan
dengan kemudahan pembaca, 2, menyangkut isi informasi. Bagi seorang pembaca
yang terbiasa dengan dolar akan kebingungan apabila dinyatakan dengan euro.
Cara untuk mengatasinya adalah dengan mentranslasikan saldo mata uang asing
kedalam mata uang domestik. Penggunaan kurs untuk mentranslasikan akun- akun
dalam mata uang asing dapat mendistorsikan pola keuangan yang terjadi dalam
mata uang lokal.
Meskipun lebih disukai untuk
melakukan analisis laporan keuangan luar negeri dalam mata uang lokal, kita
lebih menyukai penggunaan kurs tahun terakhir sebagai kurs translasi kemudahan
bagi para pembaca yang lebih menyukai angka dalam mata uang domestik.
Apabila laporan yang telah
ditranslasikan memberikan kemudahan bagi para pembaca dalam melihat akun- akun
mata uang asing dalam suatu mata uang yang telah dikenal umum, maka dapat timbul
gambaran sebenarnya mengalami distorsi. Secara khusus, perubahan kurs valuta
asing dan prosedur akuntansi secara bersamaan sering kali menghasilkan nilai
ekuivalen dalam mata uang domestik yang bertentangan dengan peristiwa yang
mendasarinya.
Perbedaan dalam Format Laporan
Format neraca dan laporan laba rugi
berbeda- beda disetiap negara. Perbedaan klasifikasi secara internasional juga
cukup banyak terjadi. Buku acuan Transactional Accounting dapat
digunakan secara lengkap perlakuan perbedaan klasifikasi lainnya yang ada di
tiap- tiap negara. Meski menyulitkan, perbedaan format laporan keuangan tidak
terlalu penting karena struktur dasar laporan keuangan cukup mirip diseluruh
dunia. Dengan demikian, kebanyakan perbedaan biasanya dapat direkonsiliasikan dengan
sedikit usaha.
Hambatan Bahasa dan Terminologi
Perbedaan bahasa antarnegara dapat
menimbulkan hambatan informasi bagi para pengguna laporan kuangan. Kebanyakan
perusahaan yang berdomisili di negara- negara yang tidak menggunakan bahasa
inggris menerbitkan laporan tahunannya dalam bahasa negara asal. Namun
demikian, semakin banyak perusahaan yang relatif besar yang berada di
perekonomian maju menyediakan laporan tahunan dalam bahasa inggris.
Secara substansial, banyak isu
substansial yang dihadapi para pengguna laporan keuangan internasional. Mungkin
isu yang paling sulit adalah yang berkaitan dengan mata uang asing mungkin akan
menimbulkan pengaruh yang sangat besar dalam akuntansi internasional selama
beberapa waktu. Sebaliknya, masalah yang berkaitan dengan ketersediaan dan
kredibilitas informasi secara perlahan semakin berkurang karena semakin banyak
perusahaan, otoritas berwenang dan bursa efek yang mengakui pentingnya untuk
memperbaiki akses investor terhadap informasi yang tepat waktu dan kredibel.
BAB III
K E S I M P U L A N
Analisis strategi usaha merupakan langkah penting pertama
dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif
atas perusahaan dan para pesaingnyaterkait dengan lingkungan ekonominya. Analisis
akuntansi adalah menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan
mencerminkan realitas ekonomi. Analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi
kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu, dan untuk menilai apakah
kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan
alat yang penting dalam melakukan analisis keuangan. Analisis prospektif
mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan para analis
membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan
strategi usaha, catatan akuntansi, dan analisis keuangan.
DAFTAR
PUSTAKA
Choi, Frederick. D. S. dan Gary K. Meek.2010.International
Accounting Edisi 5 Buku 2.Jakarta:Salemba Empat
Tugas 11 Perpajakan Internasional
Konsep Awal
Rumitnya hukum dan aturan yang menentukan pajak bagi perusahaan asing dan laba yang dihasilkan diluar negeri sebenarnya berasal dari beberapa konsep dasar. Konsep ini mencakup istilah :
1. Netralis pajak, berarti pajak tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan alokasi sumber daya
2. Equitas pajak, berarti wajib pajak yang menghadapi situasi yang mirip serupa semestinya membayar pajak yang sama tetapi terdapat ketidaksetujuan antar bagaimana menginterprestasikan konsep ini.
Keanekaragaman Sistem Pajak Nasional
Pengelolaan yang efektif atas potensi pajak memerluka pemahaman atas sistem pajak nasional yang sangat berbeda dari suatu negara ke negara lain.
Macam-Macam Pajak
Lima macam pajak yaitu :
1. Pajak penghasilan perusahaan
2. Pajak pungutan
3. Pajak pertambahan nilai
4. Pajak perbatasan
5. Pajak transfer
Beban Pajak
Ketika semakin banyak perusahaan yang mengurangi tarif pajak perusahaan marginal, banyak pula negara yang memperluas dasar pajak perusahaan. Dalam dunia nyata tarif pajak efektif jarang sekali sama dengan tarif pajak nominal. Dengan demikian tidaklah tepat untuk mendasarkan perbandingan antarnegara pada tarif pajak wajib saja. Lagipula tarif pajak yang rendah tidak selalu berarti beban pajak yang lebih rendah. Secara internasional beban pajak harus selalu ditentukan dengan mengamati tarif pajak efektif.
Sistem Administrasi Pajak
Untuk penyederhanaan terdapat dua sistem yaitu :
1. Sistem klasik
2. Sistem terintegrasi
Insentif pajak luar negeri
Banyak negara menawarkan insentif pajak untuk menarik investasi luar negeri. Insentif dapat berupa hibah tunai bebas pajak yang digunakan untuk biaya aktiva tetap dari proses industri baru atau pengampunan untuk membayar pajak selama beberapa periode waktu.
Rumitnya hukum dan aturan yang menentukan pajak bagi perusahaan asing dan laba yang dihasilkan diluar negeri sebenarnya berasal dari beberapa konsep dasar. Konsep ini mencakup istilah :
1. Netralis pajak, berarti pajak tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan alokasi sumber daya
2. Equitas pajak, berarti wajib pajak yang menghadapi situasi yang mirip serupa semestinya membayar pajak yang sama tetapi terdapat ketidaksetujuan antar bagaimana menginterprestasikan konsep ini.
Keanekaragaman Sistem Pajak Nasional
Pengelolaan yang efektif atas potensi pajak memerluka pemahaman atas sistem pajak nasional yang sangat berbeda dari suatu negara ke negara lain.
Macam-Macam Pajak
Lima macam pajak yaitu :
1. Pajak penghasilan perusahaan
2. Pajak pungutan
3. Pajak pertambahan nilai
4. Pajak perbatasan
5. Pajak transfer
Beban Pajak
Ketika semakin banyak perusahaan yang mengurangi tarif pajak perusahaan marginal, banyak pula negara yang memperluas dasar pajak perusahaan. Dalam dunia nyata tarif pajak efektif jarang sekali sama dengan tarif pajak nominal. Dengan demikian tidaklah tepat untuk mendasarkan perbandingan antarnegara pada tarif pajak wajib saja. Lagipula tarif pajak yang rendah tidak selalu berarti beban pajak yang lebih rendah. Secara internasional beban pajak harus selalu ditentukan dengan mengamati tarif pajak efektif.
Sistem Administrasi Pajak
Untuk penyederhanaan terdapat dua sistem yaitu :
1. Sistem klasik
2. Sistem terintegrasi
Insentif pajak luar negeri
Banyak negara menawarkan insentif pajak untuk menarik investasi luar negeri. Insentif dapat berupa hibah tunai bebas pajak yang digunakan untuk biaya aktiva tetap dari proses industri baru atau pengampunan untuk membayar pajak selama beberapa periode waktu.
Kompetensi Pajak Yang Membahayakan
Tren diseluh dunia yang mengarah pada penurunan tarif pajak penghasilan perusahaan merupakan dampak langsung kompetisi pajak. Kompetisi yang dilakukan oleh negara surga pajak akan bermanfaat jika dapat membuat pemerintah menjadi lebih efesien. Sedangkan dampaknya berbahaya jika mengalihkan pendapatan pajak bagi pemerintah yang sebenarnya memerlukan pendapatan tersebut untuk menyediakan jasa yang dibutuhkan oleh kalangan usaha.
Pemajakan Terhadap Sumber Laba Dari Luar Negeri dan Pemajakan Ganda
Kebanyakan negara menerapkan prinsip seluruh dunia dan mengenakan pajak terhadap laba atau pendapatan perusahaan dan warga negara di dalamnya, tanpa melihat wilayah negara. Gagasan yang mendasarinya adalah bahwa anak perusahaan asing sebuah perusahaan lokal hanyalah suatu perusahaan lokal yang kebetulan beroperasi di luar negeri.
Kredit Pajak Luar Negeri
Kredit pajak luar negeri dapat dihitung sebagai kredit langsung atas pajak penghasilan yang dibayarkan atas laba cabang atau anak perusahaan dan setiap pajak yang dipungut pada sumbernya seperti deviden, bunga, dan royalti yang dikirimkan kembali kepada investor domestik. Kredit pajak juga dapat diperkitakan jika jumlah pajak penghasilan luar negeri yang dibayarkan tidak terlampau jelas.
Pembatasan Kredit Pajak
Pembatasan kredit pajak luar negeri tersendiri berlaku untuk pajak AS atas sumber pajak penghasilan luar negeri untuk masing-masing jenis penghasilan berikut ini :
1. Pendapatan pasif
2. Pendapatan jasa keuangan
3. Pendapatan pajak pungutan yang tinggi
4. Pendapatan transportasi
5. Deviden untuk masing-masing perusahaan luar negeri dengan porsi kepemilikan sebesar 10% hingga 50%
Perjanjian Pajak
Perjanjian pajak mempengaruhi pajak pungutan atas deviden, bunga dan royalti yang dibayarkan oleh perusahaan di suatu negara kepada pemegang saham asing. Perjanjian ini biasanya memberikan pengurangan timbal balik atas pajak pungutan deviden dan seringkali mengecualikan royalti dan bunga dari pajak pungutan.
Pertimbangan Mata Uang Asing
Keuntungan atau kerugian dalam mata uang asing yang secara umum dilokasikan antara sumber AS dan sumber luar negeri dengan mengacu pada tempat kedudukan pembayar pajak yang di dalam buku akuntansinya mencerminkan aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing.sumber keuntungan atau kerugian adalah amerika serikat.
Dimensi Perencanaan Pajak
Pengamatan atas masalah perencanaan pajak dimulai dengan dua hal dasar :
1. Pertimbangan pajak seharusnya tidak pernah mengendalikanstrategi usaha
2. Perubahan hukum pajak secara konstan membatasi manfaat perencanaan pajak dalam jangka panjang
Pertimbangan Organisasi
Jika operasi luar negeri pada awalnya diramalkan akan mendatangkan kerugian mungkin akan menguntungkan secara pajak apabila diorganisasikan secara cabang pada tahap awal. Jika anak perusahaan diorganisasikan di sebuah negara surga pajak yang tidak mengenakan pajak sama sekali, maka penangguhan pajak akan semakin terlihat menarik.
Perusahaan Luar Negeri Yang Dikendalikan Dan Laba Subbagian F
Amerika Serikat menutup lubang kelemahan ini dengan Perusahaan Luar Negeri yang dikendalikan dan provisi laba Subbagian F. Laba Subbagian F mencakup beberapa pendapatan penjualan dan jasa dengan pihak berhubungan istimewa.
Induk Perusahaan Di Luar Negeri
Induk perusahaan ini yang menyangkut pajak antara lain :
1. Mempertahankan manfaat tingkat pajak pungutan atas deviden, bunga, royalti, dan pembayaran serupa lainnya.
2. Menunda pajak AS atas laba luar negeri hingga laba tersebut direpatriasikan ke induk perusahaan AS (yaitu dengan menanamkan kembali laba tersebut di luar negeri)
3. Menunda pajak AS atas keuntungan dari penjualan saham anak perusahaan operasi luar negeri
Perusahaan Penjualan Luar Negeri
Amerika Serikat menciptakan perusahaan penjualan luar negeri FSC untuk mendorong ekspor dan memperbaiki posisi neraca pembayaran AS yang makin memburuk. Berdasarkan provisi FSC sebagian laba dari ekspor AS yang dilakukan oleh FASC dikecualikan oleh pajak penghasilan AS.
Keputusan Pendanaan
Sebagaimana yang ditunjukan oleh diagram berikut perusahaan afiliasi pendanaan luar negeri juga dapat digunakan untuk mengalihkan laba dari negara dengan pajak tinggi yang menjadi lokasi induk perusahaan atau perusahaan afiliasike negara yang yurisdiksi pajak rendah tempat perusahaan afiliasi yang memberikan pendanaan.
Penggabungan Kredit Pajak
Laba yang digabungkan dari banyak sumber memungkinkan kelebihan kredit yang dihasilkan dari negara dengan tarif pajak tinggi untuk mengurangi laba yang diterima dari wilayah dengan tarif pajak rendah.kelebihan kredit pajak dapat diperluas untukpajak-pajak yang dibayarkan berkaitan dengan deviden yang dibagikan oleh perusahaan luar negeri lapis kedua dan ketiga dalam suatu jaringan perusahaan multinasional.
Alokasi Akuntansi Biaya
Alokasi biaya internal diantara kelompok perusahaan merupakan sarana lain untuk menggeser laba dari negara dengan pajak tinggi negara dengan pajak rendah. Yang paling umum adalah alokasi beban overhead perusahaan kepada perusahaan afiliasi di negara-negara dengan pajak tinggi.
Tugas 10 Penetapan Harga Transfer
Lokasi Dan Penentuan Harga Transfer
Lokasi sistem produksi dan distribusi juga menawarkan keuntungan pajak. Laba bagi sistem perusahaan secara keseluruhan dapat ditingkatkan dengan menentukan harga transfer yang tinggi atas komponen yang dikirimkan dari anak perusahaan di negara-negara dengan tingkat pajak yang relatif rendah danharga transfer rendah atas komponen-komponen yang dikirimkan dari anak perusahaan yang berada di negara-negara dengan tarif pajak yang relatif tinggi.
Penentuan Harga Transfer Internasional : VARIABEL YANG RUMIT
Penentuan harga transfer merupakan sesuatu yang baru timbul belakangan ini. Penentuan harga transfer di Amerika Serikat berkembang bersamaan dengan pergerakan desentralisasi yang mempengaruhi banyak usaha Amerika selama paruh pertama abad ke-20. Sekali perusahaan berekspansi secara internasional masalah penentuan harga transfer juga berekspansi dengan cepat. Terdapat faktor-faktor diantaranya :
1. Faktor Pajak
2. Faktor Tarif
3. Faktor Daya Saing
4. Faktor Evaluasi Kerja
Metodologi Penentuan Harga Transfer
Dalam suatu dunia dengan pasar yang sangat kompetitif, tidak akan menjadi masalah besar ketika hendak menetapkan harga transfer sumber daya dan jasa antarperusahaan. Harga transfer dapat didasarkan pada biaya selisih kenaikan atau harga pasar. Pengaruh lingkungan atas harga transfer juga menimbulkan sejumlah pertanyaan mengenai metodologi penentuan harga.
Harga Versus Biaya Versus
Sistem harga transfer berbasis biaya dapat menanggulangi kekurangan ini. Lagi pula sistem ini sederhana untukdigunakan, didasarkan pada data yang langsung tersedia, mudah untuk dijelaskan kepada otoritas pajak, merupakan hal yang rutin dilakukan sehingga dapat menghindarkan terjadinya friksi internal yang sering terjadi apabila sistem arbiter digunakan.
Sistem berbasis biaya terlalu mengandalkan biaya historis yang mengabaikan hubungan permintaan dan penawaran secara kompetitif dan tidak mengalokasikan biaya pada produk atau jasa dengan cara yang memuaskan. Masalah penentuan biaya sangat terasa dalam tingkat internasional karena konsep akuntansi biaya ini berada dari satu negara ke negara.
Prinsip Wajar
OECD mengidentifikasikan beberapa meode yang lebih luas untuk memastikan harga wajar ini. Metode itu adalah :
1. Metode harga tidak terkontrol yang setara
2. Metode transaksi tidak terkontrol yang setara
3. Metode harga jual kembali
4. Metode biaya plus
5. Metode laba sebanding
6. Metode pemisahan laba
Lokasi sistem produksi dan distribusi juga menawarkan keuntungan pajak. Laba bagi sistem perusahaan secara keseluruhan dapat ditingkatkan dengan menentukan harga transfer yang tinggi atas komponen yang dikirimkan dari anak perusahaan di negara-negara dengan tingkat pajak yang relatif rendah danharga transfer rendah atas komponen-komponen yang dikirimkan dari anak perusahaan yang berada di negara-negara dengan tarif pajak yang relatif tinggi.
Penentuan Harga Transfer Internasional : VARIABEL YANG RUMIT
Penentuan harga transfer merupakan sesuatu yang baru timbul belakangan ini. Penentuan harga transfer di Amerika Serikat berkembang bersamaan dengan pergerakan desentralisasi yang mempengaruhi banyak usaha Amerika selama paruh pertama abad ke-20. Sekali perusahaan berekspansi secara internasional masalah penentuan harga transfer juga berekspansi dengan cepat. Terdapat faktor-faktor diantaranya :
1. Faktor Pajak
2. Faktor Tarif
3. Faktor Daya Saing
4. Faktor Evaluasi Kerja
Metodologi Penentuan Harga Transfer
Dalam suatu dunia dengan pasar yang sangat kompetitif, tidak akan menjadi masalah besar ketika hendak menetapkan harga transfer sumber daya dan jasa antarperusahaan. Harga transfer dapat didasarkan pada biaya selisih kenaikan atau harga pasar. Pengaruh lingkungan atas harga transfer juga menimbulkan sejumlah pertanyaan mengenai metodologi penentuan harga.
Harga Versus Biaya Versus
Sistem harga transfer berbasis biaya dapat menanggulangi kekurangan ini. Lagi pula sistem ini sederhana untukdigunakan, didasarkan pada data yang langsung tersedia, mudah untuk dijelaskan kepada otoritas pajak, merupakan hal yang rutin dilakukan sehingga dapat menghindarkan terjadinya friksi internal yang sering terjadi apabila sistem arbiter digunakan.
Sistem berbasis biaya terlalu mengandalkan biaya historis yang mengabaikan hubungan permintaan dan penawaran secara kompetitif dan tidak mengalokasikan biaya pada produk atau jasa dengan cara yang memuaskan. Masalah penentuan biaya sangat terasa dalam tingkat internasional karena konsep akuntansi biaya ini berada dari satu negara ke negara.
Prinsip Wajar
OECD mengidentifikasikan beberapa meode yang lebih luas untuk memastikan harga wajar ini. Metode itu adalah :
1. Metode harga tidak terkontrol yang setara
2. Metode transaksi tidak terkontrol yang setara
3. Metode harga jual kembali
4. Metode biaya plus
5. Metode laba sebanding
6. Metode pemisahan laba
Setiap
perusahaan memang berbeda dari berbagai dimensi. Biasanya setiap perusahaan
menjalankan praktek harga transfer sebagai suatu kewajiban.
Banyak
faktor yang mempengaruhi harga transfer. Tetapi harga transfer memiliki 3
(tiga) tujuan utama, yaitu:
·
Mengelola beban pajak (dominan)
·
Penggunaan operasional transfer
pricing (mempertahankan posisi daya saing perusahaan, mempromosikan
evaluasi kinerja, memberi motivasi kepada karyawan, mengelola inflasi)
·
Mengelola resiko nilai tukar asing dan
menghilangkan pembatasan atas transfer kas relatif.
Kamis, 29 Mei 2014
Tulisan 3 Akuntansi
Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa (mengidentifikasikan,
mengukur, mengkalsifikasikan dan mengikhtisarkan) kejadian atau transaksi
ekonomi yang menghasilkan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan
yang digunakan dalam pengambilan keputusan
Bidang- bidang Akuntansi:
Bidang- bidang Akuntansi:
1.
Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Bidang
ini berkaitan dengan akuntansi untuk suatu unit ekonomi secara
keseluruhan. Bidang ini berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk
pihak-pihak di luar perusahaan. Laporan yang dihasilkan bersifat serba
guna (general purpose). Akuntansi
Keuangan adalah bidang Akuntansi yang
kegiatannya meliputi pencatatan kegiatan finansial yang bertujuan untuk dapat
menyajikan laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba rugi dan laporan
perubahan modal atau laporan laba ditahan selama jangka waktu tertentu. Laporan
keuangan ini dapat dimanfaatkan oleh pihak- pihak yang membutuhkan sebagai
informasi guna pengambilan keputusan dan kebijakan yang rasional dan relevan.
2.
Pemeriksaan Akuntansi (Auditing)
Pemeriksaan
Akuntansi (auditing) adalah bidang Akuntansi yang melaksanakan kegiatan
pemeriksaan terhadap hasil pencatatan dan laporan keuangan suatu badan, baik
perusahaan maupun pemerintah. Bidang ini berhubungan dengan audit secara
bebas terhadap laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan.
Walaupun tujuan utama audit adalah agar informasi akuntansi yang
disajikan dapat dipercaya namun terdapat tujuan lainnya seperti ketaatan
terhadap kebijakan, prosedur serta menilai efesiensi dan efektifitas
suatu kegiatan. Konsep yang mendasari auditing adalah objektifitas dan
independensi dari pemeriksa serta kerahasiaan serta pengumpulan bukti-bukti
yang cukup relevan.
3.
Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Akuntansi Manajemen adalah bidang Akuntansi yang bertujuan
memberikan informasi kepada manajemen dalam menjalankan usahanya. Banyak hal
yang terdapat dalam Akuntansi Biaya yang data-datanya dimanfaatkan oleh
Akuntansi Manajemen. Jadi, meskipun kedua bidang akuntansi ini berbeda
tujuannya, namun dalam pelaksanaannya dapat dilakukan secara bersamaan
Beberapa kegunaan
akuntansi manajemen adalah mengendalikan kegiatan
perusahaan, memonitor arus kas, dan menilai alternatif dalam
pengambilan keputusan. Pengendalian perusahaan melalui aktivitas
yang dijalankan (activity based management) merupakan tren baru dalam
akuntansi manajemen.
4.
Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi Biaya adalah bidang Akuntansi yang mencatat
dan menghitung serta menganaiisis data biaya pada perusahaan industri dalam
usaha menentukan
besalnya harga pokok
produksi suatu barang atau produk. Untuk itu dengan Akuntansi Biaya akan
didapatkan laporan harga untuk menyusun laporan keuangan.
Bidang ini menekankan pada
penetapan dan kontrol atas biaya. Akuntansi biaya telah mengarahkan
pada penetapan biaya berdasarkan aktivitas (activity based
costing). Fungsi utama akuntansi biaya adalah mengumpulkan dan
menganalisis data mengenai biaya, baik biaya yang telah maupun yang
akan terjadi.
5.
Akuntansi Perpajakan
Perpajakan
adalah bidang Akuntansi yang
menekankan pada masalah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan atau
perseorangan kepada pemerintah. Dalam perpajakan akan dibahas tentang
hukum-hukum dan perhitungan-perhtiungannya dalam usaha menetapkan besamya pajak
tersebut.
6.
Peranggaran (Budgeting)
adalah bidang Akuntansi yang melakukan kegiatannya
dengan menyusun anggaran, baik pendapatan maupun biaya atas dasar.
pedoman-pedoman tertentu maupun standar dari suatu badan. Anggaran merupakan
pedoman bagi perusahaan, perorangan atau pemerintah dalam melakukan kegiatan
finansialnya di masa yang akan datang.Bidang ini berhubungan dengan
penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan untuk
jangka waktu tertentu di masa datang serta analisis dan
pengawasannya. Anggaran adalah sarana untuk menjabarkan tujuan perusahaan. Anggaran
berisi rencana kegiatan yang akan dilaksanakan serta nilai uangnya di masa
datang.
7.
Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting)
Akuntansi Pemerintahan adalah bidang Akuntansi Keuangan yang
diterapkan di lembaga pemerintahan. Akuntansi Pemerintahan ini bertujuan untuk
menyajikan laporan keuangan, pengendalian dan pengawasan keuangan
pemerintah/negara. Akuntansi pemerintahan diharapkan dapat mengatur
administrasi keuangan negara dengan baik’ Bidang ini mengkhususkan diri
dalam pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi di
badan pemerintahan. Akuntansi pemerintahan menyediakan
laporan akuntansi tentang aspek kepengurusan dari
administrasi keuangan negara.
8.
Sistem Akuntansi (Accounting System)
Sistem Akuntansi adalah bidang Akuntansi yang melaksanakan
kegiatan dengan merancang cara melakukan pencatatan akuntansi supaya aman,
efektif dan efisien, mulai dari mengorganisir dokumen, formulir-formulir dan
menyusun prosedur pencatatannya
Sumber : http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-akuntansi-fungsi-dan-bidang-akuntansi/
Tugas 9 Manajemen Risiko Keuangan
Manajemen risiko adalah
suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian
yang berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia
termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya
dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan
sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko
kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan
menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.untuk mengelolanya
dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan
sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko
kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan
menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.
Pentingnya
Manajemen Resiko Keuangan :
a.
Pertumbuhan jasa manajemen resiko yang cepat
menunjukan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan
mengendalikan resiko keuangan.
b.
Adanya harapan yang besar dari investor
pihak-pihak berkepentingan lainya, agar manajer keuangan mampu
mengidentifikasikan dan mengelola resiko pasar yang dihadapi secara aktif.
Jika
nilai perusahaan menyamai nilai kini arus kas masa depannya, manajemen
potensial resiko yang aktif dapat dibenarkan dengan beberapa alasan :
1. Manajemen eksposur membantu dalam menstabilkan ekspetasi
arus kas perusahaan. Aliran arus kas yang stabil dapat meminimalkan kejutan
laba, sehingga meningkatkan nilai kini ekspektasi arus kas. Laba yang stabil
juga mengurangi kemungkinan resiko gagal bayar dan kebangkrutan atau resiko
bahwa laba mungkin tidak dapat menutupi pembayaran jasa utang kontraktual.
2.
Manajemen eksposur yang aktif memungkinkanperushaan untuk
berkonsentrasi pada resiko bisnisnya yang utama. Dengan demikian, suatu
perusahaan manufaktur dapat melakukan lindung nilai resiko suku bunga dan mata
uang dan berkonsentrasi pada prosuksi dan pemasaran.
3. Para pemberi pinjaman, karyawan dan pelanggan juga
memperoleh manfaat dari manajemen eksposur. Pemberi pinjaman umumnya memiliki
toleransi resiko yang lebih rendah dibandingkan dengan pemegang saham, sehingga
membatasi eksposur perusahaan untuk menyeimbangkan kepentingan pemegang saham
dan pemegang obligasi.
Peranan Akuntansi
Akuntansi
manajemen memainkan peranan penting dalam proses risiko manajemen. Mereka
membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar, mengkuantifikasikan
keseimbangan yang terkait dengan strategi respon risiko alternative, mengukur
potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu, mencatat produk
lindung nilai tertentu dan mengevaluasi efektivitas program lindung nalai.
Kerangka
dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasi bergagai jenis risiko market
bepotensi dapat disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan
pengamatan atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilaisuatu
perusahaan dan persaingnya. Istilah pemicu nilai mengacu kepada kondisi
keuangan pada pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang memepengaruhi nilai suatu
perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku bunga,
serta risiko harga komoditas dan ekuitas.
Peramalan atas
Peubahan Kurs
Informasi
yang sering dugunakan dalam membuat permalan kurs (yaitu depresiais mata uang)
berkaitan dengan perubahan dalam factor-faktor berikut ini:
1. Perbedaan inflasi. Bukti menunjukan bahwaa laju inflasi
yang lebih tinggi disuatu Negara, cenderung akakn diimbangi dala beberapa waktu
dengan pergerakan dengan nilai yang setara tetapi berlawanan dalam nilai mata
uangnya.
2.
Kebijakan moneter. Suatu peningkatan dalam pasokan uang
suatu Negara yang melebihi laju pertumbuhan riil hasil keluaran nasional
mendorong timbulnya inflasi yang mempengaruhi kurs.
3.
Neraca perdagangan. Pemerintah sering kali memanfaatkan
devaluasi mata uang untuk menyelesaikan neraca perdagangan yang tidak
menguntungkan (yaitu apabila ekspor < impor).
4.
Neraca pembayaran. Suatu nergara yang
menghabiskan dan berinvestasi lebih banyak diluar dari pada yang dihasilkan atau
diterimanya dalam bentuk investasi luar negeri akan mengalami tekanan penurunan
nilai mata uangnya.
5.
Cadangna moneter dan kapasitas utang luar negeri. Suatu
Negara yang mengalami defisit neraca pembayaran terus menerus dapat
mengantisipasi terjadinya devaluasi dengan menurunkan tabungan ataumenurunkan
kapasitas pinjaman luar negerinya.
6.
Anggaran nasional. Deficit yang disebabkan
oleh pengeluaran pemerintah yang sangat besar juga memperburuk inflasi.
7.
Kurs forward. Suatu mata uang asing yang
dapat diperoleh untuk menyerahkan dimasa depan dengan tingkat diskonto yang
signifikan nenandakan berkurangnya kepercayaan terhadap mata uang tersebut.
8.
kurs tidak resmi. Peningkatan dalam selisih
antara kurs resmi atau kurs pasar gelap menunjukan tekanan yang makin meningkat
terhadap pemerintah untuk menyesuaikan kurs resminya denga kurs pasar yang
lebih relistik.
9.
Perilaku mata uang yang terkait. Mata uang
suatu Negara umumnya bergerak dalam pola yang sama dengan mata uang negara-negara
yang memiliki ikatan ekonomi yang erat.
10.
Perbedaan suku bunga. Perbedaan suku bunga
antara dua Negara menunjukan prediksi perubahan dalam kurs spot pada masa
mendatang.
11.
Harga opsi ekuitas luar negeri. Karena
arbitrasi mengaitkan suatu harga ekuitas luar negeri di Negara asal dengan
nilai mata uang domestic menandakan perubahan dalam ekspektasi pasar terhadap
kurs valuta asing di masa depan.
Manajemen Potensi
Risko
Menyusun
struktur permasalahan perusahaan untuk meminimlkan pengaruh buruk kurs
memerlukan informasi mengenai potensi terhadap risiko valas yang dihsdapi.
Potensi terhadap risiko valas timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah
niali aktiva bersih, laba dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi
tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat pada dua jenis potensi
risiko: translasi dan transaksi.
Potensi
risiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai
ekuivalen mata uang domesyim atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing
yang dimiliki oleh perusahaan. Kelebihan antara aktiva terpapar risiko dengan
kewajiabn terpapar (yitu poe-poe dalam mta uang asinf yang ditranslasikan
berdasarkan kurs kini) menyebabkan timbulnya posisi aktiva terpapar bersih.
Posisi ini sering kali disebut potensi risiko positif. Devaluasi mata auang
asing relative terhadap mata uang pelaporan menimbulkan kerugian translasi.
Revaluasi mata uang asing menghasilkan keuntungan translasi. Sebaliknya
perusahaan memiliki posiis kewajiaban terpapar bersih atau poytensi risiko
negative apabila kewajiban melebihi aktiva terpapar.
Potensi
risiko transaksi. Potensi risiko transaksi berkaitan dengan keuntungan dan
karugian nilai tukae valuta asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang
ber-denominasi dalam mata uang asing. Tidak seperti keuntungan dan kerugian
translasi, keuntungan dan kerugian transaksi memiliki dampak langsung terhadap
arus kas.
Strategi
perlindungan
Lindung
nilai neraca. Lindung nilai neraca dapat mengurangi potensi risiko yang
dihadapi perusahaan dengan menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter
aktiva dan kewajiaban perusahaan yang terpapar. Lindung nilai operasioanal.
Bentuk perlindungan risiko ini berfokus pada variabel-variabel yang
menpengaruhi pendapatan dan beban dalam mata uang asing. Melalui peningkatan
harga jaul secara proporsioanal terhadap perkiraan depresiasi mata uang ini
akan membantu perlindungan target margin kotor. Lindung nilai kontraktual.
Berbagai instrument lindung nilai kontraktual telah dikembangkan untuk
memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada para manajer dalam mengelola
lindung nilai valuta asing yang dihadapi.
Kebanyakan
instrument keuangan ini adalah derivative, dan bukan merupakan instrument
dasar. Instrument keuangan dasar, seperti perjanjian pembelian kembali,
obligasi, dan modal saham, memenuhi definisi akuntansi konvensional untuk
aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik.
Akuntansi
untuk produk lindung nilai kontraktual merupakan kontrak atau instrument
keuangan yang penggunaan untuk meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak
mengalihkan risiko pasar pada pundak pihak lain. Produk ini mencakup antara
lain kontrak forwad, future, swap opsi, dan gabungan dari ketiganya. Tetapi tidak
terbatas hanya pada keempat hal ini. Pengetehuan atas aturan pengukuran
akuntansi untuk derivative merupakan sesuatu yang penting ketika merancang
suatu strategi lindung nilai yang efektif bagi perusahaan.
Sejumlah
importir dan eksportir secara umum menggunakan forwad valuta asing apabila
barang yang ditagih dalam mata uang asing itu dibeli atau dijual kepada pihak
asing. Kontrak forwad mengimbangi risiko keuntungan atau kerugian transaksi
karena kurs berfluktuasi di anatara tanggal transaksi dan tanggal penyelesaian.
Sumber : http://meriherliyani.blogspot.com/2013/06/bab-x-manajemen-resiko-keuangan.html
Langganan:
Postingan (Atom)