TUGAS 12
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
Kelas 4 EB 20
Nama Anggota :
- Zakiyatunisa
- Sarifudin
- Henika Wening Tia
-Valiani
- Dina Eldiana
Hani Handayani
- Tri Wahyuningsih
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BAB I
PENDAHULUAN
Akuntansi keuangan dipengaruhi oleh lingkungan di mana ia digunakan. Setiap bangsa memiliki sejarah, norma, budaya, serta sistem politik dan ekonomi yang berbeda, yang terdapat pada tingkatan yang beragam dalam perkembangan ekonomi. Pengaruh-pengaruh ini berinteraksi satu sama lain dan berdampak pada perkembangan dan aplikasi praktek akuntansi keuangan dan pelaporannya. Perusahaan multinasional yang beroperasi di banyak negara dapat memperoleh lebih dari setengah pendapatan mereka di luar negeri. Karena perbedaan-perbedaan tersebut, standar akuntansi keuangan yang diaplikasikan terhadap data akuntansi yang dilaporkan oleh perusahaan-perusahaan multinasional ini bervariasi secara signifikan antara satu negara dengan negara yang lain. Perusahaan-perusahaan menyiapkan laporan keuangan yang ditujukan langsung kepada pengguna utama mereka. Di masa lalu, kebanyakan pengguna adalah penduduk dari negara yang sama dengan negara perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan. Bagaimanapun juga, penyatuan perusahan dan organisasi multinasional seperti European Union (EU), GATT, dan NAFTA telah membuat pelaporan keuangan antarnegara/ transnasional menjadi lebih terlihat biasa.
Pelaporan keuangan antarnegara
menghendaki penggunanya untuk memahami praktek akuntansi yang diterapkan oleh
suatu perusahaan, bahasa negara di mana perusahaan tersebut berkedudukan, dan
mata uang yang digunakan perusahaan untuk menyiapkan laporan keuangannya. Jika
investor dan kreditor tidak dapat meperoleh informasi keuangan yang dapat
dimengerti tentang perusahaan yang beroperasi di luar negeri, mereka tidak akan
tertarik untuk berinvestasi atau meminjamkan uang kepada perusahaan tersebut.
Sebagai hasilnya, dilakukan usaha untuk menyelaraskan standar akuntansi di
antara negara-negara tersebut. Salah satu masalah utama yang saat ini sedang
dihadapi oleh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat adalah kemampuan mereka
untuk bersaing dalam perekonomian global dengan pelaporan keuangan antarnegara.
Paparan pertama perusahaan terhadap akuntansi internasional sering terjadi
sebagai hasil dari pembelian atau penjualan barang dagangan dengan entitas
asing. Kerja sama dengan perusahaan-perusahaan asing menimbulkan beberapa
masalah yang unik. Pertama, terdapat kemungkinan timbulnya gain atau loss dari
kurs mata uang yang terjadi karena adanya perbedaan waktu pemesanan, penerimaan
barang, dan pelunasan pembayaran. Oleh karena itu, perubahan nilai relatif mata
uang memberikan risiko yang lebih tinggi terhadap timbulnya gain atau loss dari
kurs mata uang. Juga, sangat sulit untuk memperoleh informasi kredit
internasional dan mengevaluasi likuiditas dan solvensi perusahaan dari laporan
keuangannya akan sangat rumit terlebih dengan penggunaan bahasa dan/ atau
prinsip akuntansi yang berbeda. Karena peningkatan perdagangan perusahaan
asing, akan sangat penting untuk menciptakan divisi internasional. Penting juga
untuk mengembangkan keahlian akuntansi internasional. Akhirnya, perusahaan
tersebut dapat berharap untuk meningkatkan modal di pasar asing. Jika demikian,
perusahaan tersebut harus menyiapkan laporan keuangannya dengan cara yang dapat
diterima dan sesuai dengan perdagangan saham asing.
Dalam banyak kasus, laporan
yang disiapkan sesuai dengan GAAP AS tidak dapat diterima terlebih dalam
pendaftaran dokumen perdagangan internasional, tetapi di lain kasus, seperti di
Kanada dan Jepang, prinsip-prinsip ini bisa diterima. Selain hal tersebut,
perusahaan multinasional perlu untuk melakukan analisis pelaporan keuangan
untuk menciptakan suatu kondisi yang efektif atas fungsi dari laporan keuangan.
Suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis dan penilaian usaha dengan
menggunakan data laporan keuangan yaitu: (1) analisis strategi usaha, (2)
analisis akuntansi (3) analisis keuangan (analisis rasio dan analisis arus kas)
(4) analisis prospektif (peramalan dan penilaian) Sebuah perusahaan yang
mengeluarkan laporan keuangan kepada pengguna di luar negeri bisa memakai satu
dari beberapa pendekatan untuk menyusun laporan keuangannya: 1. Mengirimkan
laporan keuangan yang sama kepada semua pemakai laporan keuangan (baik domestik
maupun luar negeri). 2. Menerjemahkan bahasa yang digunakan dalam laporan
keuangan yang dikirimkan ke pemakai luar negeri, dalam bahasa yang digunakan di
negara pemakai tersebut. 3. Melakukan translasi atas laporan keuangan yang
dikirimkan ke pihak pemakai luar negeri, sesuai dengan mata uang yang digunakan
di negara pemakai laporan tersebut. 4. Mempersiapkan 2 laporan keuangan, yang
satu memakai bahasa, mata uang, dan prinsip akuntansi negara asal perusahaan,
dan yang satu lagi memakai bahasa, mata uang, dan prinsip akuntansi yang sesuai
dengan yang digunakan di negara tempat pemakai laporan keuangan berada. 5.
Mempersiapkan laporan keuangan berbasis pada prinsip-prinsip akuntansi yang
disetujui kalangan luas di dunia. Informasi mengenai ribuan perusahaan dari
seluruh dunia telah tersedia secara luas dalam beberapa tahun terakhir. Sumber
informasi dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya muncul melalui World Wide
Web. Perusahaan di seluruh dunia saat ini memiliki sites Web dan laporan
tahunannya tersedia secara cuma-cuma dari berbagai sumber informasi dan
lainnya. Sumber informasi lain yang juga berharga adalah (1) publikasi
pemerintah, (2) organisasi riset ekonomi, (3) organisasi internasional seperti
Perserikatan Bangsa-bangsa, (4) organisasi akuntansi, audit, dan pasar surat
berharga.
BAB II
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
INTERNASIONAL
A. Kerangka
Analisis Laporan Keuangan
Variabel Lingkungan
Sistem akuntansi sebuah negara
dibentuk oleh lingkungan tempat perusahaan tersebut beroperasi. Banyak variabel
yang dibahas, termasuk pendanaan eksternal, keterkaitan politik dan ekonomi
dengan negara lain. Sistem legal, tingkat inflasi, ukuran dan kompleksitas
bisnis, kecanggihan manajemen dan komunitas finansial, serta tingkat pendidikan
secara umum.
Nilai Budaya
Sistem akuntansi juga dipengaruhi
oleh budaya dan nilai yang terjadi dalam masyarakat. Mengetahui orang lain
dapat membantu kita memahami sistem akuntansi mereka. Nilai didefinisikan
sebagai kecendrungan untuk memilih satu posisi hubungan dengan orang lain.
Salah satu dimensi budaya akan
dibahas bagaimana tanggapan masyarakat terhadap ketidakpastian dan ambiguitas.
Budaya yang tidak menyukai ketidakpastian akan tergantung pada institusi untuk
mempertahankan keseragaman, dan menyimpan dari sebuah norma atau aturan adalah
hal yang sangat tidak disarankan. Aturan membuat masyarakat merasa nyaman
karena aturan menentukan apa yang harus dilakukan dalam situasi apapun,
sehingga ketidakpastian dan ertimbangan dapat dihindari, kebalikannya adalah
masyarakat yang lebih menghargai praktik daripada teori dan mengizinkan adanya
perkecualian aturan. Nilai budaya dapat diartikan dengan Nilai akuntansi. Yang
dapat memberi pandangan kepada kita mengenai sistem akuntansi, praktik
pengukuran, dan pengungkapan dalam suatu Negara
Nilai Akuntansi
Ulasan nilai akuntansi dalam bahasan
ini tidak dimaksudakan sebagai ulasan yang lengkap, tetapi disajikan sebagai
representasi dari nilai yang memengaruhi perkembangan sistem akuntansi dan
praktik pengukuran dan pengungkapan:
· Profesionalisme
Vs Pengendalian berdasarkan undang- undang
· Keseragaman
Vs Fleksibilitas
· Konservatisme
Vs Optimisme
· Rahasia
Vs Transparansi
Mengetahui nilai akuntansi suatu
negara dapat membantu kita menginterprestasikan dan memahami pelaporan keuangan
perusahaan yang beroperasi dalam negara tersebut. Tujuannya adalah agar dapat
menganalisis secara realistis setiap laproran keuangan perusahaan
multinasional, selaras dengan praktik bisnis dan akuntansi nasional dalam
lingkungan operasi tersebut.
Salah satu nilai akuntansi adalah
preferansi antara pertimbangan profesional yang independen dengan pengendalian
berdarsakan undang- undang. Preferensi atas pertimbangan profesional konsisten
dengan preferensi terhadap individualisme dan subyektivitas. Nilai ini dapat
kita temukan dalam sistem akuntansi dalam negara yang termasuk model fair
presentation/ full disclosure.
Nilai akuntansi kedua yang
memengaruhi sistem pelaporan keuangan adalah keseragaman versus fleksibilitas. Masyarakat
yang mengargai keseragaman menunjukkan preferensi atas diterapkannya praktik
akuntansi yang seragam. Sementara masyarakat yang menghargai fleksibilitas,
memperhitungkan kondisi spesifik yang dihadapi setiap perusahaan. Ada kaitan
antara nilai akuntansi dan nilai budaya sehubungan dengan ketidakpastian/
keseragaman ditemukan dalam praktik akuntansi model code law
compliance dan modelinflation adjusted, sementara
fleksibilitas tampak dalam praktik akuntansi model fair presentation/
full disclosure.
Nilai akuntansi konservatisme berhubungan
dengan pengukuran informasi akuntansi dan bermanifestasi dalam preferensi
terhadap pendekatan pengukuran sebagai salah satu cara menghadapi
ketidakpastian dimasa yang akan datang. Optimisme lebih
bertoleransi pada ketidakpastian dalam praktik pengukuran. Negara yang masuk
dalam model fair presentation/ full disclosure cenderung
memilih pendekatan pengukuran yang lebih opti,is daripada negara yang masuk
kategori logal compliance dan inflation
adjusted. Perbedaan pendekatan tersebut merupakan konsekuensi dari
keberagaman penyedia modal dan tuntutan pengguna, serta akibat pengaruh hukum
pajak yang berlaku.
Nilai akuntansi terakhir yang akan
dibahas adalah rahasia versus transparasi, terkait dengan praktik pengungkapan.
Negara dalam kategori legal compliance dan inflation
adjusted lebih memilih kerahasiaan dan cenderung membatasi
pengungkapan informasi kepada manajemen dan penyandang dana. Kerahasiaan dan
konservatisme merupakan dua hal yang saling berkaitan, dan keduanya juga memicu
pendekatan yang hati- hati dalam pelaporan seperti di jepang. Negara dengan
model faik presentation/ full disclosure mengungkapkan
informasi lebih banyak dan memilih pendekatan pelaporan keuangan dengan
tanggungjawab kepada publik sebagai respon kepada penyedia modal.
Peluang dan Tantangan dalam Analisis
Lintas Batas
Analisis keuangan lintas batas
mencakup berbagai wilayah yuridiksi. Sejumlah negara memiliki perbedaan yang
sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, sistem hukum dan
undang- undang, sifat dan ruang lingkup risiko usaha, dan cara untuk
menjalankan usaha. Perbedaan ini berarti alat- alat analisis yang sangat
efektif si satu wilayah menjadi kurang efektif di wilayah lain dan membuat para
analis menghadapi tantangan besar untuk memperoleh informasi yang kredibel.
Analisis dan penilaian keuanga
internasional ditandai dengan banyak kontradiksi. Disatu sisi, begitu cepatnya
proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya
daya banding informasi keuangan di seluruh dunia. Namun demikian, sejumlah
besar perbedaan dalam perbedaan dalam praktik pelaporan keuangan masih ada.
Banyak negara termasuk Cina, Korea, Republik Ceko, dan Rusia berupaya keras
untuk memperbaiki ketersediaan dan kualitas informasi mengenai perusahaan publik.
Demikian pula akses terhadap informasi yang tersedia bebas dan cukup relevan
untuk analisis keuangan telah meningkat secara dramatis dengan penyebarluasan
informasi perusahaan melalui internet.
Terlepas dari kontradiksi yang masih
terus berlanjut, hambatan untuk analisis dan penilaian keuangan internasional
semakin menurun dan pandangan analis secara umum masih positif. Globalisasi
pasar modal, kemajuan dalam teknologi informasi dan kompetisi antar pemerintah
nasional, bursa efek dan perusahaan- perusahaan untuk menarik investor, dan
kegiatan perdagangan yang meningkat masih terus berlanjut. Secara bersama- sama
kekuatan ini memberikan insentif bagi perusahaan untuk memperbaiki praktik
pelaporan keuangan eksternal mereka.
Globalisasi dan perbaikan dalam
akuntansi dan pengungkapan internasional yang masih berlanjut mengaburkan
perbedaan antara analisis keuangan lintas batas dan dalam suatu wilayah.
Daripada menyeimbangkan pemilihan saham diantara negara- negara dengan mata
uang kuat dan lemah, manajer portofolio semakin memusatkan perhatian untuk
memilih perusahaan yang terbaik di suatu industri tanpa melihat negara asal.
Globalisasi juga berarti analisis yang terlalu domestik menjadi semakin kurang
relevan.
B. Kerangka Dasar Analisis
Usaha
Palepu, Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis dan penilaian usaha dengan menggunakan laporan keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri empat tahap analisis, yaitu:
Palepu, Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk analisis dan penilaian usaha dengan menggunakan laporan keuangan. Kerangka dasar tersebut terdiri empat tahap analisis, yaitu:
1.
Analisis
strategi usaha
2.
Analisis
Akuntansi
3.
Analisis
Keuangan
4.
Analisis
Prospektif
Derajat pentingnya masing- masing
tahap tergantung pada tujuan analisis. Kerangka analisis usaha ini dapat
diterapkan dalam banyak situasi keputusan, termasuk analisis surat berharga,
analisis kredit, analisis merger dan akuisisi.
C. Analisis
Strategi Usaha Internasional
Analisis strategi usaha merupakan
langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini
memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnyaterkait
dengan lingkungan ekonominya.
Dengan mengindentifikasikan faktor
pendorong laba dan risiko usaha utama, analisis strategi usaha membantu para
analis untuk membuat peramalan yang lebih realistis. Analisis strategi usaha
meliputi pemeriksaan laporan tahunan dan penerbitan perusahaan lainnya, dan
berbicara dengan staff perusahaan, analis dan profesional keuangan lainnya.
Sumber informasi tambahan seperti World Wide Web, kelompok dagang. Pesaing,
konsumen, reporter, pelobi, regulator, dan pers bisnis menjadi semakin umum.
Akurasi, keandalan, dan relevansi masing- masing jenis informasi yang
dikumpulan juga perlu di evaluasi.
Ketersediaan Informasi
Analisis strategi usaha sulit
dilakukan khususnya di beberapa negara karena kurang andalnya informasi
mengenai perkembangan makroekonomi. Pemerintah negara- negara maju kadang
menerbitkan statistik ekonomi yang keliru atau menyesatkan. Beberapa negara
menunda penerbitan statistik apabila angkanya tidak menggembirakan, atau
terkadang memalsukan angka tersebut.
Demikian halnya dengan memperoleh
informasi industri di banyak negara sangat sulit dan kualitas informasi yang
berbeda- beda dan ketersediaan informasi yang sangat rendah di banyak negara.
Akhir- akhir ini banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan
memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas pengungkapan meseka
secara sukarela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti
Standar Pelaporan Keuangan Internasional.
Rekomendasi Untuk Melakukan Analisis
Keterbatasan data membuat upaya
untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset
tradisional menjadi sulit dilakukan. World Wide Web juga menawarkan akses yang
cepat terhadap informasi yang hingga akhir- akhir ini masih belum tersedia atau
sulit diperoleh.
Informasi negara dapat ditemukan
dalam “siaran internasional” yang disbarkan oleh kantor akuntan besar, bank,
dan broker.
D. AnalisisAkuntansi
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan yang harus ditentukan oleh direksi manajemen.
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan yang harus ditentukan oleh direksi manajemen.
Para manajer diperbolehkan untuk
membuat banyak pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena mereka yang
paling tahu banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka.
Fleksibilitas dalam pelaporan keuangan merupakan hal penting karena
memungkinkan manajer untuk menggunakan pengukuran akuntansi yang paling mencerminkan
situasi dan keadaan suatu perusahaan.
Healy dan rekan menyarankan proses
untuk melakukan evaluasi kualitas akuntansi perusahaan
1.
Indentifikasi
kebijakan akuntansi
2.
Analisis
fleksibilitas akuntansi
3.
Evaluasi
strategi akuntansi
4.
Evaluasi
kualitas pengungkapan
5.
Indentifikasi
potensi terjadinya masalah
6.
Buat
penyesuaian atas distorsi akuntansi
Tantangan dalam melakukan analisis
akuntansi internasional
1.
Perbedaan
antarnegara dalam kualitas pengukuran, kualitas pengungkapan, dan kualitas
audit. Karakteristik nasional menyebabkan perbedaan yang mencakup praktik yang
diwajibkan dan diterima secara umum, pengawasan dan penegakan aturan, dan ruang
lingkup direksi manajemen atas pelaporan keuangan.
2.
Kesulitan
dalam memperoleh informasi yang diperlukan untuk analisis akuntansi
Perbedaan antar negara dalam
kualitas pengukuran akuntansi, pengungkapan, dan audit sangat dramatis.
Karakteristik nasional yang menyebabkan perbedaan ini mencakup praktik yang
diwajibkan dan diterima secara umum, pengawasa dan penegakan aturan, dan ruang
lingkup diskresi manajemen atas pelaporan keuangan.
E. Analisis
Keuangan Internasional
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu, dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan alat yang penting dalam melakukan analisis keuangan. Analisis rasio mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya dalam industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode fiskal lain dan atau perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku.
Analisis arus kas berfokus pada
laporan arus kas yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar
yang di klasifikasikan menjadi aktiva operasi, investasi, dan pendanaan, serta
pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara periodik
untuk menjawab banyak pertanyaan mengenai kinerja dan manajemen perusahaan.
Analisis Rasio
Terdapat dua masalah dalam
menganalisis rasio dalam lingkungan internasional. Yang pertama, apakah
perbedaan lintas negara dalam prinsip akuntansi menyebabkan perbedaan yang
signifikan dalam angka laporan keuangan yang dilaporkan perusahaan dari negara
yang berbeda? Kedua, seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi
persaingan dan ekonomi lokal mempengaruhi interprstasi ukuran akuntansi dan
rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi dari negara yang berbeda
disajikan ulang agar tercapai daya banding akuntansi?
Adanya perbedaan besar antarnegara
dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan keuangan
lainnya yang berasal dari faktor akuntansi dan non- akuntansi.
Analisis Arus Kas
Analisis arus kas memberikan masukan
mengenai arus kas dan manajemen suatu perusahaan . laporan arus kas sangat
mendetail diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS, dan standar akuntansi
di sejumlah negara yang jumlahnya makin bertambah. Ukuran yang berkaitan dengan
arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam analisis internasional karena tidak
terlalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan
ukuran- ukuran berbasis laba. Apabila laporan arus kas tidak disajikan, sering
kali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus
kas lainnya dengan menyesuaikan laba berbasis akrual. Banyak perusahaan tidak
mengungkapkan informasi yang diperlukan untuk membuat penyesuaian tersebut.
Mekanisme untuk Mengatasinya
Beberapa analis menyajikan ulang
ukuran akuntansi asing menurut sekelopok prinsip yang diakui secara
internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum. Beberapa yang
lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok
negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan yang
berlokasi di negara- negara tersebut.
Brown, Soybel, dan Stickney menggambarkan
penggunaan algoritma penyajian ulang untuk meningkatkan perbandingan kinerja
keuangan lintas negara. Algoritma penyajian ulang relatif sederhana cukup
efektif untuk digunakan. Satu pendekatan adalah memfokuskan pada beberapa
perbedaan laporan keuangan yang paling material, dimana tersedia cukup
informasi untuk melakukan penyesuaian yang dapat diandalkan.
F. Analisis Prospektif
Internasional
Analisis prospektif mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan para analis membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analis merubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak kegiatan usaha.
Analisis prospektif mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan para analis membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analis merubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak kegiatan usaha.
Para pakar dalam penialaian
internasional memberikan peringatan berikut ini kepada mereka yang melakukan
analisis prospektif internasional: “setiap aturan yang telah anda pelajari
di negara asal anda menjadi tidak berlaku diluar negeri”. Fluktuasi kurs,
perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan kebiasaan bisnis, perbedaan pasar
modal, dan banyak faktor lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
peramalan dan penilaian internasional.
G. Isu Lebih Lanjut
Keempat tahap analisis usaha dipengaruhi oleh faktor- faktor berikut ini:
Keempat tahap analisis usaha dipengaruhi oleh faktor- faktor berikut ini:
1.
Akses
informasi
2.
Ketepatan
waktu informasi
3.
Hambatan
bahasa dan terminology
4.
Masalah
mata uang asing
5.
Perbedaan
dalam jenis dan format laporan keuangan
Akses Informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan
dari seluruh dunia telah tersedia secara luas dalam beberapa tahun terakhir.
Sumber informasi dalam jumlah tak terhitung banyaknya muncul melalui World Wide
Web. Perusahaan di seluruh dunia saat ini memiliki situs web dan laporan
tahunannya tersedia secara cuma- cuma dari berbagai sumber internet dan
lainnya. Banyak perusahaan juga menjawab permintaan atas laporan tahunan dan
dokumen.
Banyak database komersial
menyediakan akses terhadap data keuangan dan pasar saham ribuan puluhan ribu
perusahaan diseluruh dunia. Perusahaan yang tercakup dalam database komersial
ini umumnya perusahaan besar yang laporan keuangannya menarik perhatian para
pengguna dan investor.
Sumber informasi lain yang juga
berharga adalah publikasi pemerintah, organisasi riset ekonomi, organisasi
internasional PBB, organisasi akuntansi, audit, dan pasar surat berharga.
Ketepatan Waktu Informasi
Ketepatan waktu laporan keuangan,
laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator, dan siaran pers yang menyangkut
lapran akuntansi berbeda- beda di tiap negara. Jangka waktu pelaporan keuangan
dapat di estimasi dengan membandingkan akhir tahun fiskal sebuah perusahaan
dengan tanggal laporan audit. Tanggal terakhir ini dianggap sebagai tanggal
indikasi kapan informasi keuangan perusahaan pertama kali tersedia untuk
masyarakat umum.
Forst mencatat perbedaan
internasional lebih lanjut dalam ketepatan waktu siaran pers yang menyangkut
laba. Ia mendefinisikan jangka waktu sebagai rata- rata jumlah hari antara
akhir tahun fiskal suatu perusahaan dan tanggal siaran pers. Perbedaan dalam ketepatan
waktu informasi akuntansi menambah beban para pembaca laporan keuangan
perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk perusahaan yang memiliki
lingkungan yang senantiasa berubah- ubah. Agar penilaian yang dilakukan
bermakna, diperlukan penyesuaian terus- menerus atas jumlah yang dilaporkan,
dengan menggunakan alat konvensional ataupun tidak konvensional.
Pertimbangan Mata Uang Asing
Sebagian besar perusahaan diseluruh
dunia menetapkan dominasi akun keuangan dalam mata uang domisili nasional
mereka dan membuat para analis menghadapi dua permasalahan, yaitu: 1. Berkaitan
dengan kemudahan pembaca, 2, menyangkut isi informasi. Bagi seorang pembaca
yang terbiasa dengan dolar akan kebingungan apabila dinyatakan dengan euro.
Cara untuk mengatasinya adalah dengan mentranslasikan saldo mata uang asing
kedalam mata uang domestik. Penggunaan kurs untuk mentranslasikan akun- akun
dalam mata uang asing dapat mendistorsikan pola keuangan yang terjadi dalam
mata uang lokal.
Meskipun lebih disukai untuk
melakukan analisis laporan keuangan luar negeri dalam mata uang lokal, kita
lebih menyukai penggunaan kurs tahun terakhir sebagai kurs translasi kemudahan
bagi para pembaca yang lebih menyukai angka dalam mata uang domestik.
Apabila laporan yang telah
ditranslasikan memberikan kemudahan bagi para pembaca dalam melihat akun- akun
mata uang asing dalam suatu mata uang yang telah dikenal umum, maka dapat timbul
gambaran sebenarnya mengalami distorsi. Secara khusus, perubahan kurs valuta
asing dan prosedur akuntansi secara bersamaan sering kali menghasilkan nilai
ekuivalen dalam mata uang domestik yang bertentangan dengan peristiwa yang
mendasarinya.
Perbedaan dalam Format Laporan
Format neraca dan laporan laba rugi
berbeda- beda disetiap negara. Perbedaan klasifikasi secara internasional juga
cukup banyak terjadi. Buku acuan Transactional Accounting dapat
digunakan secara lengkap perlakuan perbedaan klasifikasi lainnya yang ada di
tiap- tiap negara. Meski menyulitkan, perbedaan format laporan keuangan tidak
terlalu penting karena struktur dasar laporan keuangan cukup mirip diseluruh
dunia. Dengan demikian, kebanyakan perbedaan biasanya dapat direkonsiliasikan dengan
sedikit usaha.
Hambatan Bahasa dan Terminologi
Perbedaan bahasa antarnegara dapat
menimbulkan hambatan informasi bagi para pengguna laporan kuangan. Kebanyakan
perusahaan yang berdomisili di negara- negara yang tidak menggunakan bahasa
inggris menerbitkan laporan tahunannya dalam bahasa negara asal. Namun
demikian, semakin banyak perusahaan yang relatif besar yang berada di
perekonomian maju menyediakan laporan tahunan dalam bahasa inggris.
Secara substansial, banyak isu
substansial yang dihadapi para pengguna laporan keuangan internasional. Mungkin
isu yang paling sulit adalah yang berkaitan dengan mata uang asing mungkin akan
menimbulkan pengaruh yang sangat besar dalam akuntansi internasional selama
beberapa waktu. Sebaliknya, masalah yang berkaitan dengan ketersediaan dan
kredibilitas informasi secara perlahan semakin berkurang karena semakin banyak
perusahaan, otoritas berwenang dan bursa efek yang mengakui pentingnya untuk
memperbaiki akses investor terhadap informasi yang tepat waktu dan kredibel.
BAB III
K E S I M P U L A N
Analisis strategi usaha merupakan langkah penting pertama
dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif
atas perusahaan dan para pesaingnyaterkait dengan lingkungan ekonominya. Analisis
akuntansi adalah menganalisis sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan
mencerminkan realitas ekonomi. Analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi
kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu, dan untuk menilai apakah
kinerjanya dapat dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan
alat yang penting dalam melakukan analisis keuangan. Analisis prospektif
mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan para analis
membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan
strategi usaha, catatan akuntansi, dan analisis keuangan.
DAFTAR
PUSTAKA
Choi, Frederick. D. S. dan Gary K. Meek.2010.International
Accounting Edisi 5 Buku 2.Jakarta:Salemba Empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar