Minggu, 01 April 2012

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Tak Selalu Diikuti Turunnya Pengangguran

BANDUNG, RIMANEWS – Sungguh ironis dan memperihatinkan nasib bangsa kita ini. Pasalnya, setiap kenaikan pertumbuhan ekonomi tidak selalu diikuti dengan penurunan jumlah pengangguran. Pernyataan ini disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Kepala Biro Humas dan Hukum Badan Pusat Statistik M. Sairi Hasbullah.
Sairi mengatakan, konsep kenaikan pertumbuhan ekonomi satu persen yang akan diikuti dengan berkurangnya jumlah pengangguran sebanyak 300-400 ribu orang hanya terjadi di negara-negara maju.
“Teori mengatakan, satu persen growth menyerap 300 ribu hingga 400 ribu tenaga kerja, ini ada pada negara maju. Di Indonesia, Thailand, Filipina, dan India tidak berlaku. Inilah gap yang kita jembatani,” ucap, Senin (15/11/2010).
Ditegaskannya, bahkan ada, ketika pertumbuhan ekonomi melambat, justru bisa saja terjadi penurunan pengangguran. Sebaliknya, imbuhnya, ketika ekonomi tumbuh, pengangguran justru bertambah banyak.
Ia mencontohkan, saat petani meningkatkan nilai tambah dalam produksi saat mengalami pertumbuhan ekonomi, maka pengangguran justru akan bertambah.
Alasannya, penggunaan tenaga kerja dalam sektor pertanian digantikan oleh teknologi yang tidak membutuhkan banyak pekerja di lapangan.
"Semakin kaya petani yang dulunya hanya dengan luas lahan satu hektar, maka semakin dia memperkaya teknologi pertaniannya," jelasnya.
Jadi, paparnya, tidak ada rumusan baku mengenai keterkaitan pertumbuhan ekonomi dengan pengurangan pengangguran, karena semua ini tergantung struktur perekonomian. [mam/tribu

Penyelesaian
Menurut saya, Pemerintah harus menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan, meningkatan dan mengadakan  pelatihan tenaga kerja agar dapat tercipta tenaga kerja yang terampil dan mandiri serta melakukan peningkatan dan  pemerataan pembangunan industri,pertanian maupun jasa yang mampu menyarap tenaga kerja yang banyak dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

Upaya-upaya stretegis untuk menanggulangi pengangguran, diantaranya :
1.Pengembangan Informasi Pasar Kerja (Labor Merket Information)
2.Reformasi Pelatihan Kerja
3.Pengambangan dan Bimbingan usaha secara mandiri
4. Pengambangan usaha informal keluarga
5.Penempatan tenaga kerja secara langsung di pasar kerja
6.Penempatan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri
7.Pengembangan usaha agro-bisnis dipedesaan

Sumber:


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar